Kendaraan Listrik di Indonesia: Prospek & Perkembangannya

The Future of Electric Vehicles in Indonesia” menjadi tema pada hari kelima pelaksanaan Bulan Inovasi Universitas Indonesia (UI), yang diisi dengan sesi kuliah umum. Pada sesi tersebut, pembahasan difokuskan pada prospek dan tantangan dalam mengembangkan kendaraan berbahan bakar listrik sebagai moda kendaraan utama di masa depan.

Hadir sebagai pembicara kunci adalah Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, Ph.D., Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Ir. Budi Karya Sumadi, dan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Irjen Pol. (Purn.) Drs. Budi Setiyadi.

Prof. Ari menyatakan bahwa kegiatan seminar daring pada hari ke-5 ditujukan sebagai ajang untuk mempertemukan ide seputar pengembangan mobil listrik nasional dari berbagai pemangku kepentingan, mulai dari perguruan tinggi, pihak swasta, hingga pemerintah. “Mobil listrik merupakan masa depan dunia yang akan menjadi moda transportasi utama dalam beberapa waktu ke depan.

 

Sesi diskusi panel nantinya akan menghadirkan perwakilan dari beberapa perguruan tinggi dan pemangku kepentingan lainnya, diantaranya UI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Institut Teknologi Bandung (ITS), Universitas Sebelas Maret (UNS), PT Mobil Anak Bangsa, dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Kementerian Keuangan RI (LPDP RI). Kehadiran para pemangku kepentingan tersebut bertujuan untuk meningkatkan  kolaborasi dan sinergi berbagai elemen mulai dari universitas, industri sebagai lembaga produksi, dan distribusi, serta pemerintah sebagai lembaga penyokong dalam pembuatan kebijakan atau regulasi untuk mewujudkan target 30 % kendaraan listrik di Indonesia pada tahun 2030,” ujarnya.

Budi Karya menyambut baik penyelenggaraan kegiatan ini dan berharap dapat menjadi ajang edukasi bagi masyarakat awam untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka seputar urgensi dan manfaat keberadaan mobil listrik khususnya terhadap lingkungan. “Mobil listrik merupakan moda transportasi masa depan dan ramah lingkungan yang dapat membuat bumi bebas dari polusi udara, karena tidak mengeluarkan emisi gas dari dalam kendaraan,” ujar Budi.

Saat ini, UI (dalam hal ini melalui Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI) melakukan pengembangan baterai ion-lithium hemat energi Pengembangan baterai ini penting karena baterai merupakan salah satu komponen utama dalam kendaraan listrik yang mewakili 12-25% dari total bobot komponen kendaraan listrik. Jika dikaitkan dengan regulasi, Budi Setyadi menyatakan bahwa pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang mekanisme – mekanisme khusus yang mempermudah para pelaku industri kendaraan listrik untuk mengembangkan usahanya dan mendorong masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik.

“Di dalam regulasi ini, pemerintah memberikan kemudahan bai para pelaku industri keadaan listrik. Pemberian kemudahan ini dilatarbelakangi pada kondisi ramah lingkungan seperti udara yang bersih dan menurunnya emisi gas rumah kaca dengan penggunaan kendaraan listrik,” kata Budi.

Setelah sesi para pembicara kunci, dilanjutkan ke sesi diskusi panel yang menghadirkan narasumber dari berbagai pemangku kepentingan dalam permasalahan kendaraan listrik, seperti perguruan tinggi, perusahaan kendaraan listrik, dan pemerintah. Narasumber dalam diskusi ini antara lain Dr-Ing. Mohamad Aditya dari UI, Dr. Agus Purwadi dari ITB, Dr. Bambang Sudarmanta dari ITS, Prof. Muhammad Nizam dari UNS, Prabowo Kertoleksono dari PT. Mobil Anak Bangsa, dan Wisnu Sarjono Soenarso, M. Eng. selaku Direktur Fasilitas Riset dan Rehabilitasi LPDP Kementerian Keuangan. Diskusi ini dipandu oleh Ahmad Gamal, Ph.D. selaku Direktur DISTP UI.

Dalam kesempatan tersebut, Dr-Ing. Mohamad Aditya selaku kepala Tim Riset Kendaraan Listrik UI menyatakan bahwa UI sendiri telah membuat berbagai produk terkait dengan kendaraan listrik. UI telah berhasil membuat berbagai macam produk yang menunjang keberadaan kendaraan listrik seperti baterai, charger dan bahkan membuat prototype kendaraan berbahan bakar listrik dengan mengkonversi kendaraan berbahan bakar lain menjadi kendaraan listrik seperti UI EV-Bus 2016.

UI EV-Bus 2016 telah berhasil dipatenkan oleh UI dan telah diuji coba pengggunaannya di lingkungan UI. Di samping UI EV-Bus 2016, UI juga tengah mempersiapkan bus listrik baru dengan nama UI-MAB E-Bus yang diproyeksikan akan rampung pembuatannya di tahun 2021 dan dapat digunakan di tahun 2022. UI-MAB E-Bus merupakan satu dari beberapa barang inovasi UI dalam bidang kendaraan listrik, khususnya moda transportasi bus yang diproyeksikan akan terwujud di tahun 2023.

“Kami membuatnya karena di tahun 2023, moda transportasi bus menjadi acuan utama dalam proses pengembangan inovasi kendaraan listrik. Kami berharap pada tahun 2023, beberapa prototype bus ini telah rampung pengerjaannya seperti kerangka bus yang ringan, baterai yang dapat diisi dengan cepat, dan power steering yang terbuat dari listrik,” kata Adit.

Bulan Inovasi Universitas Indonesia adalah acara yang terdiri dari serangkaian kegiatan, antara lain seminar daring, yang diselenggarakan oleh Direktorat Inovasi dan Science Techno Park UI dalam menyongsong Hari Teknologi Nasional. Acara ini diselenggarakan pada 9- 13 Agustus 2021, disiarkan secara langsung melalui aplikasi Zoom dan kanal Youtube resmi UI. Selain itu, terdapat pameran inovasi virtual yang akan diluncurkan pada tanggal 30 Agustus 2021 oleh Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI sebagai rangkaian penutup.

 

Penulis: Satrio Alif

Source : Ui.ac.id

Leave a Reply