Budidaya hidroponik merupakan program yang bertujuan sebagai pertanian modern dan berkelanjutan di lingkungan untuk meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia. Metode hidroponik merupakan teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, melainkan menggunakan air dengan larutan nutrisi yang disuplai secara teratur ke akar tanaman. Proses penanaman dilakukan dengan kontrol yang lebih baik terhadap nutrisi, kelembaban, dan pencahayaan yang dibutuhkan oleh tanaman. Hasilnya adalah pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dan hasil panen yang lebih melimpah dibandingkan dengan metode pertanian konvensional.
Sistem budidaya hidroponik sangat ramah lingkungan dan menghasilkan tanaman sayuran yang lebih berkualitas karena bebas dari pestisida. Hal ini akan membantu meningkatkan ketahanan pangan dengan mengurangi ketergantungan pada lahan pertanian, meningkatkan produksi pangan, dan mengurangi dampak lingkungan yang diakibatkan oleh pertanian konvensional. Oleh sebab itu, Universitas Indonesia telah melakukan budidaya hidroponik di lingkungan Pusat Administrasi Universitas dan setiap fakultas untuk meningkatkan ketahanan pangan dan peduli terhadap lingkungan.
Proses penanaman hidroponik dimulai dengan penyemaian benih tanaman di media tanam khusus atau Rockwool yang diberi air dan sedikit pencahayaan, setelah bibit mulai tumbuh maka segera diletakkan di ruang terbuka agar mendapat pencahayaan yang baik. Setelah dua minggu berlangsung, bibit yang telah melewati penyemaian tersebut sudah bisa tumbuh sekitar 3-4 cm. Dengan begitu, bibit tersebut sudah bisa ditaman ke dalam pot kecil sebagai wadahnya. Selanjutnya, pot ini dimasukkan ke dalam pipa yang sudah dialiri air bernutrisi. Selama proses pertumbuhan, dilakukan monitoring kondisi tanaman dengan mengatur ppm, pH, suhu dan pencahayaan yang ideal hingga siap panen. Saat ini hasil panen hidroponik Universitas Indonesia sudah dikonsumsi oleh civitas akademika universitas.



